Macanmati merupakan suatu dusun atau dukuh yang berada di Girimulya, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Macanmati merupakan tergolong salah satu Mwilayah yang memiliki sejarah yang tertua di Girimulya. Girimulya berasal dari kata Giri yaitu gunung/pegunungan, dan mulya yang artinya subur.
Girimulya memiliki makna bahwa wilayah ini kelak menjadi wilayah yang subur yang memberikan kemakmuran bagi penduduknya.Konon, asal mula terbentuknya Girimulya itu sendiri berasal dari Macanmati yang merupakan pusat dari pemerintahan wilayah Girimulya pada zaman dahulu. Selain sejarah yang menarik, Macanmati merupakan sebuah desa yang memiliki potensi daya tarik seperti cagar alam, cagar budaya, mata air dan hasil pertanian beserta olahannya.
Nama Macanmati sendiri merupakan sebuah nama unik yang memiliki cerita bersejarah dibalik nama tersebut. Macanmati berasal dari dua kata yaitu macan / harimau dan mati. Konon, pada zaman wali sebelum dusun ini bernama dusun Macanmati, terdapat macan besar yang masuk ke wilayah dusun ini. Harimau tersebut kerap memangsa ternak warga seperti sapi, kambing dan kerbau.
Selain itu, harimau ini kerap berkeliaran di ladang dan kebun-kebun pertanian warga pada pagi dan sore hari, sehingga membuat penduduk dusun resah. Karena melihat keadaan penduduk yang resah, wali tersebut kemudian membunuh macan tersebut dengan kesaktiannya. Setelah peristiwa itu, wali tersebut berkata bahwa kelak akan banyak macan yang masuk ke dusun ini, namun niscaya setiap macan yang masuk ke dusun ini pasti akan mati terbunuh.
Ternyata, perkataan dari wali atau leluhur desa Macanmati itu terbukti pada sekitar tahun 1960an. Terdapat seekor macan besar yang masuk di wilayah Macanmati. Masuknya macan Tyang konon panjangnya dan besarnya mencapai 2 meter tersebut membuat geger warga dusun sehingga para penduduk dusun mengejar dan memburu macan itu hingga ke sebuah bukit di hutan jati. Di hutan tersebut, macan tersebut berhasil terkena tembakan warga. Macan yang terluka kemudian sempat bersembunyi di sebuah goa di dekat mata air sebelum akhirnya di lumpuhkan di goa dekat mata air tersebut.
Setelah macan yang besar itu berhasil di lumpuhkan, penduduk dusun mengubur kepala macan tersebut di daerah Banjaran, di sekitar Masjid Al-Amin. Sedangkan tubuh dari macan tersebut di kubur di hutan jati.